PERGI KE AWAYAN
Sore Rabu, kakaknya Fadhil menelpon ibuku, mengabarkan kalau datunya yang di awayan meninggal dunia.
Setelah mendengar berita tersebut, ibuku langsung memberitahu keluarga yang lain. Setelah bermusyawarah akhirnya diputuskan untuk berangkat ke awayan memakai mobil ayahnya Riza, pamanku yang tinggal di Tanjung.
Karena datunya Fadhil dikuburkan pukul 10, maka diputuskan untuk berangkat kesana pukul setengah delapan pagi.
Karena masih liburan sekolah, maka aku diajak ibuku untuk ikut ke awayan. Adapun yang ikut ke awayan adalah ibuku, aku, ghina, uwa laki dan uwa bini, abahnya fadhil serta kainya Riyan.
Dalam perjalanan ke Awayan, aku juga melewati rumah sepupuku yang tinggal di Paringin. Namanya Ihya dan Maitsa. Tapi kami tidak singgah.
Sepulang dari Awayan, ketika melewati Pasar Amuntai, aku dan ibuku turun untuk berbelanja. Kebetulan hari Kamis adalah hari pasar, jadi banyak sekali orang berjual beli di pasar. Ghina sebenarnya mau ikut turun, tapi tidak jadi karena langsung diantar ke rumah bersama yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar