Rumah kami terletak di tepi sungai. Kalau banjir air lebih dahulu masuk ke kolong rumah. Untung rumah kami sedikit agak tinggi, sehingga tidak sampai terendam.
Kata ayah, ditahun 2008, kalau tidak salah bulan agustus terjadi banjir besar di kota Amuntai. Waktu itu umurku baru 6 tahun dan sudah duduk di TK/RA kelas besar.
Aku masih ingat, waktu itu, jalan menuju ke sekolahku di TK terendam air. Banyak anak-anak berenang di jalan yang terendam. Agar tidak berbahaya, waktu itu, sekolah kami diliburkan.
Di rumah, aku berpuas diri mandi di titian di samping rumah yang terendam. Orangtuaku khawatir kalau aku terseret ke kolong rumah. Karena itulah, bila Aku mandi selalu diawasi oleh orang tua.
Kulihat ayah beberapa kali memotret aku yang sedang mandi. Aku senang saja. Bahkan aku bergaya dengan menggunakan pelampung pesawat. Kadang ayahku yang menyuruh aku bergaya seperti begini begitu.
Dan beberapa waktu kemudian ayahku mencuci cetak foto yang ada di HP. Tiba-tiba ayahku berkata : “Masya Allah ! Fan, digambarmu yang sedang mandi ada ombak seperti tulisan Allah ! “
“Mana bah “ kataku.
Mau lihat fotonya ? Perhatikan dengan baik-baik ya !
Aku langsung melihatnya. Aku senang sekali mengalaminya. Karena jarang sekali atau tidak pernah ada orang yang mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar