IKUT GROUP AL-HABSYI
Di sekolahku SDIT IHSANUL AMAL ada pelajaran pengembangan diri. Setiap siswa wajib memilih di antara beberapa pilihan yang tersedia, seperti kaligrafi, group Habsyi, dan lain-lain.
Aku bingung mau memilih yang mana. Teman-temanku yang laki-laki hampir semuanya memilih group Habsyi. Ayah dan Ibuku marah ketika aku bermaksud tidak mau mengikuti kegiatan tersebut.
Ibu kemudian memberi aku petunjuk bahwa tidak ada orang yang bisa terlebih dahulu. Semuanya pasti dimulai dari tidak bisa. Kulihat ayah juga memcari-cari buku diperpustakaan. “kalau mau ikut melukis kaligrafi buku-buku contohnya sudah ada”, kata ayah kemudian menyerahkan buku panduan melukis kaligrafi.
Tidak lama setelah itu, kata ustadz kami akan mengadakan perayaan maulid nabi di Aula MUI. Aku bersama Zaki dipilih ustadz menjadi pelantun syair-syair maulid. Sedang teman-teman lainnya menjadi pemukul terbang (rebana).
Agar kami dapat tampil bagus di acara tersebut, kata ustadz kami harus latihan di rumah. Ustadz kemudian menyerahkan 2 lembar kertas yang berisi syair-syair maulid yang akan kami baca. Ya Rabbi Shalli ‘Ala Muhammad dan Thala’al Badru ‘Alaina.
Aku senang sekali dan ingin sekali dapat tampit bagus di panggung.