Senin, 12 September 2011

Puasaku Hampir Batal


  PUASAKU  hampir  BATAL
Tidak terasa lebih dari 15 (lima belas) hari sudah aku berpuasa Ramadhan. Sepertinya biasa-biasa saja lagi. Jauh berbeda  dengan hari pertama  berpuasa. Rasanya sangat lapar dan haus sekali. Hampir-hampir aku tidak tahan. Sebab harinya sangat panas.
Berkali-kali ayah dan ibuku menyuruh aku agar tidur. Tapi aku tidak biasa melakukannya. Terus terang aku jarang sekali tidur siang. Dalam seminggu hanya sekali dua kali saja aku melakukannya. Itupun kalau aku lelah sekali atau kepalaku terasa pusing.

Meskipun harinya panas aku tetap berpuasa. Aku melakukannya dengan senang. Kadang ayah dan ibu menggoda aku. Kata ayah, “Fan kalau hendak berbuka… makan saja badahulu (lebih dahulu) !”. Akupun kadang menjawab, “Siapa hakun (mau)”.
Hanya sekali kejadian ketika mau berbuka puasa, tiba-tiba ibu menyuruh aku membuka sambal tomat ayam kentaki. Karena membukanya sambil menjaga adik, tanganku sampai belepotan dengan sambal/saos. Dengan tidak sengaja aku menjilatnya sedikit. Ibu yang melihat kejadian itu segera menyuruh aku untuk meludahkannya. Kalau ditelan jadi batal, kata ibu lagi.
Akupun cepat-cepat meludahkannya keluar. Setelah itu, ayah menjelaskan bahwa kalau kejadiannya tidak disengaja atau terlupa maka puasanya tetap sah atau tidak batal. Akupun jadi mengerti…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar