Buka puasa bersama
Senang sekali jika hari telah sore. Sebab sebentar lagi akan berbuka puasa. Tahun ini, aku berbuka puasanya di rumah saja. Ayahku juga di rumah. Kalau tahun-tahun sebelumnya kami berbuka puasa dilanggar. Tapi karena ada adikku yang masih kecil, maka kami berbuka di rumah saja. Soalnya, bila kami berbuka dilanggar, kata mama pastilah adikku mengacak-acak makanan untuk berbuka.
Namun, sesekali kami berbuka puasanya di langgar juga. Terutama pada saat “mahaul” nenek yang telah pergi. Tahun ini dua kali mahaulnya. Artinya dua kali juga kami berbuka dilanggar.
Pertama pada hari ke-4 ramadhan dilanggar Syi’arul Muslimin Paliwara yaitu Mahaul nenekku dari pihak ibu. Dan pada hari ke-20 ramadhan dilanggar Baiturrahman Palampitan Hulu yaitu mahaul nenekku dari pihak ayah.
Senang sekali bisa berbuka puasa bersama pada acara mahaul. Sebab pada kesempatan itu aku bisa bertemu dengan sepupu-sepupuku yang jauh. Terutama sepupuku dari pihak ayah yang tinggalnya jauh-jauh.
Seperti Karimah, Hanan dan hanif yang datang dari Tanjung. Ihya dan Maitsa mulai Paringin. Ahya dan Hilya di Telaga Silaba. Juga tak ketinggalan sepupuku Aufa, Anis dan Alya yang jauh-jauh datang dari Banjarbaru. Hanya saja sepupuku yang di Banjarmasin seperti Alyssa, Azizah dan Alifuddin berhalangan hadir.
Waduh…. Rumah kakekku jadi ramai sekali. Seperti pasar. Buaannnyak sekali orangnya. Masing-masing ada yang main game, melihat TV, tiduran dilantai, ada juga yang asyik bermain.
Aku, kakakku Amalia serta adikku Adzkia juga senang bermain-main dengan para sepupu. Apalagi adikku Adzkia yang baru 2 tahun juga senang dan hampir tidak mau dibawa pulang.
Hanya sayang, setelah sehari dua hari dari acara berbuka puasa bersama, rumah kakekku kembali sepi. Sepupu-sepupuku dari pihak ayah yang jauh-jauh pada pergi. Lalu berkumpul lagi di hari raya, setelah itu rumah kakekku sepi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar